(doc.pribadi)
Siapa yang tak asing dengan bangunan di atas? Setiap orang Salatiga pasti sangat akrab dengan gedung yang biasa disebut sebagai gedung Kotamadya ini. Penyebutan gedung Kotamadya dikarenakan gedung ini digunakan untuk kantor Pemerintah Kota Salatiga. Ketika Kota Salatiga masih menjadi Kotapraja, masyarakat Salatiga menyebutnya dengan gedung Kotapraja.
Dahulu, ketika gedung ini masih menjadi milik tuan Baron Van Hakeren Van Der Schoot, orang Salatiga menyebutnya dengan "Gedung Papak". Sebutan ini diberikan karena wujud gedung yang papak atau rata, yang memang berbeda dengan bangunan-bangunan berarsitektur Eropa lainnya di Salatiga. Gedung ini juga pernah terkenal dengan sebutan gedung Regent.
(doc. pribadi)
Gedung ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Selain resmi sebagai rumah tuan Baron Van Hakeren, gedung ini juga pernah dipakai sebagai markas Kenpeitai pada jaman Jepang dan pernah di jadikan sebagai markas Polisi Militer.
Pada tahun 1950, ketika Pemerintah Salatiga membutuhkan kantor yang representatif, gedung ini yang dilirik pertama kalinya. Lewat perantaraan Kapten Muhari, Pemda Salatiga dapat menyewa gedung ini sebagai kantor yang kemudian dibeli dengan harga Rp. 300.000,-.
(doc. pribadi)
Gedung yang terletak di Jalan Letjen Sukowati No.51 ini tentunya sangat instagramable. Untuk yang ingin membuat feed instagram terlihat menarik dapat mengunjungi gedung ini. Gedung Pemda Kota Salatiga terbuka untuk umum, tetapi harus meninggalkan identitas diri di pos satpam dan melaporkan tujuan kedatangan.
Sebagai gedung cagar budaya karena merupakan peninggalan jaman Belanda, tentunya gedung yang sudah menjadi kompleks perkantoran ini tetap dirawat dengan baik dan dipertahankan. Walaupun jaman berganti, nama gedung yang terus berganti sebutan ini sebaiknya tidak banyak diusik sehingga tetap memperlihatkan keaslian gedung ini.
Sumber : Supangkat, Eddy. 2012. Salatiga Sketsa Kota Lama. Salatiga : Griya Media.
Comments
Post a Comment