Padusan yang berasal dari kata adus yang berarti mandi, merupakan membersihkan diri agar dapat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Ritual padusan dapat dilakukan di mana saja. Akan tetapi banyak warga Salatiga memilih untuk padusan di Sendang Senjoyo.
(doc. news.detik.com)
Sendang Senjoyo sendiri terkenal dengan legenda Joko Tingkir alias Mas Karebet. Dari jaman pemerintahan kolonial Belanda tempat ini terkenal sebagai tempat yang sakral. Tidak hanya menjadi tempat untuk kungkum (berendam) semalam pada hari-hari tertentu, juga menjadi tempat tradisi padusan. Tradisi malam selikuran (hari ke-21 bulan Ramadhan) yaitu menggelar tirakatan dengan cara kungkum atau membasuh wajah. Selain itu, ada Upacara Mapag yang merupakan ungkapan rasa syukur pada Allah SWT yang digelar setiap malam satu suro.
Konon katanya, sebelum Joko Tingkir mengabdi pada Kesultanan Demak, Ia selalu berendam di Sendang Senjoyo untuk memperoleh kesaktian. Setelah mendapatkan ilmu kanuragan Ia berangkat ke Demak dan akhirnya menjadi penguasa.
Walaupun tidak semua orang percaya akan cerita tersebut, Sendang Senjoyo tetap ramai dipadati orang terlebih ketika padusan. Tidak hanya puluhan orang, tetapi mencapai ratusan orang. Sehingga membuat Senjoyo tampak seperti cendol. Menjaga tradisi dan budaya di jaman sekarang tantangannya memang sulit. Tapi hal kecil seperti padusan tetap harus dilestarikan agar kelak tetap menjadi tradisi bukan hanya cerita belaka.
Sumber : Setyawan, Bambang. Mei,2017 "Tiga Ritual Jelang Ramadhan di Salatiga". Kompasiana. https://www.kompasiana.com/bamset2014/5927fafcb793735e2d157b6a/tiga-ritual-jelang-ramadhan-di-salatiga , 27 Oktober 2018.
Comments
Post a Comment